Jumat, 08 Maret 2013

DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.

I. JENIS-JENIS PENGANGGURAN

Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
1. PENGANGGURAN TERSELUBUNG (DISGUISSED UNEMPLOYMENT) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
  1. SETENGAH MENGANGGUR (UNDER UNEMPLOYMENT) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
  2. PENGANGGURAN TERBUKA (OPEN UNEMPLOYMENT) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
MACAM-MACAM PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBAB TERJADINYA dikelompokkan menjadi beberapajenis, yaitu:
a. PENGANGGURAN KONJUNGTAL (CYCLE UNEMPLOYMENT)adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
b. PENGANGGURAN STRUKTURAL (STRUKTURALUNEMPLOYMENT) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti :
- Akibat permintaan berkurang
- Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
- Akibat kebijakan pemerintah
c. PENGANGGURAN FRIKSIONAL(FRICTIONALUNEMPLOYMENT) adalah pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.
d. PENGANGGURAN MUSIMAN adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.
e. PENGANGGURAN TEKNOLOGI adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin
  1. PENGANGGURAN SIKLUS adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).
II.SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGGANGURAN
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguranadalah sebagai berikut:
1. BESARNYA ANGKATAN KERJA TIDAK SEIMBANG DENGAN KESEMPATAN KERJA
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
2.STRUKTUR LAPANGAN KERJA TIDAK SEIMBANG
3. KEBUTUHAN JUMLAH DAN JENIS TENAGA TERDIDIK DAN PENYEDIAAN TENAGA TERDIDIK TIDAK SEIMBANG
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
4. PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA KERJA ANTAR DAERAH TIDAK SEIMBANG
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
III. DAMPAK-DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PEREKONOMIAN
Untuk mengetahui dampak pengganguran terhadap per-ekonomian kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran terhadap dua aspek ekonomi, yaitu:
DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PEREKONOMIAN SUATU NEGARA
TUJUAN AKHIR PEMBANGUNAN EKONOMI SUATU NEGARA pada dasarnya adalah MENINGKATKAN KEMAKMURAN MASYARAKAT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI AGAR STABIL DAN DALAM KEADAAN NAIK TERUS.
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.
Hal ini terjadi karena PENGANGGURAN BERDAMPAK NEGATIF terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
- PENGANGGURAN BISA MENYEBABKAN MASYARAKAT TIDAK DAPAT MEMAKSIMALKAN TINGKAT KEMAKMURAN YANG DICAPAINYA. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan PENDAPATAN NASIONAL RIIL (NYATA) yang DICAPAI MASYARAKAT akan LEBIH RENDAH daripada PENDAPATAN POTENSIAL (PENDAPATAN YANG SEHARUSNYA). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
- PENGANGGURAN AKAN MENYEBABKAN PENDAPATAN NASIONLA DARI SEKTOR PAJAK BERKURANG. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan KEGIATAN PEREKONOMIAN MENURUNsehingga PENDAPATAN MASYARAKAT pun akan MENURUN. Dengan demikian, PAJAK YANG HARUS DITERIMA DARI MASYARAKAT PUN AKAN MENURUN. Jika penerimaan pajak menurun, DANA UNTUK KEGIATAN EKONOMI PEMERINTAH juga akan BERKURANG sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
- PENGANGGURAN TIDAK MENGGALAKKAN PERTUMBUHAN EKONOMI. Adanya pengangguran akan menyebabkan DAYA BELI masyarakat akan berkurang sehingga PERMINTAAN TERHADAP BARANG- BARANG HASIL PRODUKSI akan BERKURANG. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP INDIVIDU YANG MENGALAMINYA DAN MASYARAKAT
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:
- PENGANGGURAN DAPAT MENGHILANGKAN MATA PENCAHARIAN
- PENGANGGURAN DAPAT MENGHILANGKAN KETRAMPILAN
- PENGANGGURAN AKAN MENIMBULKAN KETIDAKSTABILAN SOSIALPOLITIK.
IV. KEBIJAKAN – KEBIJAKAN PENGANGGURAN
Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sbb :
 
CARA MENGATASI PENGANGGURAN STRUKTURAL
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
- PENINGKATAN MOBILITAS MODAL DAN TENAGA KERJA
- SEGERA MEMINDAHKAN KELEBIHAN TENAGA KERJA DARI TEMPAT DAN SEKTOR YANG KELEBIHAN KE TEMPAT DAN SEKTOR EKONOMI YANG KEKURANGAN
- MENGADAKAN PELATIHAN TENAGA KERJA UNTUK MENGISI FORMASI KESEMPATAN (LOWONGAN) KERJA YANG KOSONG, dan
- SEGERA MENDIRIKAN INDUSTRI PADAT KARYA DI WILAYAH YANG MENGALAMI PENGANGGURAN.
CARA MENGATASI PENGANGGURAN FRIKSIONAL
Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb:
- PERLUASAN KESEMPATAN KERJA DENGAN CARA MENDIRIKAN INDUSTRI- INDUSTRI BARU, TERUTAMA YANG BERSIFAT PADAT KARYA
- DEREGULASI DAN DEBIROKRATISASI DI BERBAGAI BIDANG INDUSTRI UNTUK MERANGSANG TIMBULNYA INVESTASI BARU
- MENGGALAKKAN PENGEMBANGAN SEKTOR INFORMAL, SEPERTI HOME INDUSTRI
- MENGGALAKKAN PROGRAM TRANSMIGRASI UNTUK MENYERAP TENAGA KERJA DI SEKTOR AGRARIS DAN SEKTOR FORMAL LAINNYA.
- PEMBUKAAN PROYEK- PROYEK UMUM OLEH PEMERINTAH, SEPERTI PEMBANGUNAN JEMBATAN, JALAN RAYA, PLTU, PLTA, SEHINGGA BISA MENYERAP TENAGA KERJA SECARA LANGSUNG MAUPUN UNTUK MERANGSANG INVESTASI BARU DARI KALANGAN SWASTA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar